BALADA AIR

Akhir-akhir ini, kita disuguhi berita-berita tentang bencana alam. Tidak hanya di negeri sendiri bahkan diluar negeri sekalipun, tak luput dari bencana alam. Rupanya alam mengirimkan pesan-pesan kepada penghuni planet ini, terutama kita manusia, untuk segera menyadari apa yang telah kita perbuat terhadap mereka. Di belahan bumi yang satu terjadi suhu dingin yang ekstrim dan membekukan, sementara dibelahan bumi yang lainnya terjadi gelombang panas yang memicu kebakaran hebat. Tapi, ternyata manusia tidak kunjung sadar!

Kita lihat saja, di ibukota ini. Banjir telah melanda rumah-rumah penduduk, tidak cuma sekali tapi bertubi-tubi. Riuh rendah kita dengar kicauan para pejabat, pengamat, hingga rakyat. Dari omongan biasa hingga menghujat. Tapi, adakah yang mendengar desahan air yang menenggelamkan rumah-rumah mereka. Dengarlah keluhan sang pembuat banjir: " aku ingin menembus bumi, tapi kalian membetonnya. aku ingin berlindung di celah-celah akar pohon, tapi kalian menebangnya. aku ingin mengalir di sungai, tapi kalian mendangkalkannya. Maka, terpaksa kami berjalan di atas rumah-rumah kalian."

Setiap musibah yang menimpa manusia itu karena ulah tangan manusia itu sendiri. tinggal pertanyaannya, apakah kita orang yang mengundang bencana atau mencegah bencana? 

Depok, 31 Januari 2014


___________________________________________

**TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA**

===========================================